Muara Teweh – Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Perikanan Kabupaten Barito Utara (Kadis KPP Barut) H Siswandoyo mengatakan Badan Pangan Nasional (NFA) menyediakan dukungan dalam menyusun instrumen monitoring ketahanan pangan yang dikenal dengan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA).
Menurut Siswandoyo, FSVA merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis mengenai status ketahanan dan kerentanan terhadap kerawanan pangan tingkat wilayah sehingga dapat menjadi acuan dalam menetapkan kebijakan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah desa yang di analisa
“Mengingat peranan FSVA yang sangat strategis tersebut, maka validasi data sangat penting dilakukan agar analisa FSVA yang digunakan dalam menyusun peta tematik dapat mendekati kondisi Kabupaten Barito Utara sehingga dapat diketahui desa atau kelurahan yang tahan pangan maupun rentan pangan berdasarkan prioritas komposit,” kata Kadis KPP Siswandoyo.
Pada akhirnya kata Siswandoyo potret ketahanan dan kerentanan pangan di tingkat wilayah desa atau kelurahan dapat digambarkan secara lebih akurat yang dapat mencerminkan kondisi dan fakta terbaru sebagai hasil dari pembangunan serta mengakomodasi pemekaran wilayah.
“Saya mengingatkan kepada tim penyusunan Peta FSVA Kabupaten Barito Utara tahun 2023 agar rapat koordinasi validasi data indikator menghasilkan data yang up to date dan mendekati kondisi riel Kabupaten Barito Utara sehingga peta tematik FSVA yang dihasilkan nanti dapat dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan dan program kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Utara,” kata H Siswandoyo.
Kadis KPP Barito Utara juga mengharapkan setelah kegiatan rapat koordinasi ini segera ditindak lanjuti dengan melakukan analisa data sesuai tahapan pengolahan data FSVA sampai dengan dihasilkannya komposit data tiap indikator dan membuat peta tematik serta memberikan interpretasi data dan rekomendasi atas peta yang telah disusun.(drm)